JANGAN LUPA!! BAGIKAN ARTIKEL INI, TERIMAKASIH !

Rabu, 20 Februari 2013

Saya tertawa padaku

Tolong Bagikan Artikel ini ke :

- Indro Warkop

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang berani menertawakan diri sendiri"

Kutipan yg lucu, tapi itu sangat tepat dan sangat serius..

Koq bisa.. ??

Menurut kaidah yang resmi, tertawa adalah indikator riang hati, kesenangan dan kebahagiaan. Meskipun pada perkembangannya tertawa juga mewakili penghinaan ataupun juga sinisme.

Mengetahui jenis tawa bisa dilihat dari pemicu tertawaan, Bisa juga melalui nada suara atau ekspresi saat ketawa.

Contoh saat kamu membaca tulisan :

"TUHAN tidak pernah memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya, tapi DOSEN selalu memberi ujian melebihi kemampuan mahasiswanya"

Jika kamu tertawa tandanya kamu normal.. Hehe. tawa tersebut masuk kategori tawa humoristik (istilah saya buat sendiri) dalam kategori ini suara maupun ekspresi beragam. Ada yg tertawa lepas dengan suara lantang.. Atau meringis bahkan hanya tersenyum. Meringis dan senyum itu berbeda, makanya muncul istilah smile is not nyengir . ^__^

Contoh lain :

Saat tulisan ini dibuat tgl 21 feb 2013. pagi dini hari berlangsung pertandingan antara A.C Milan vs Barcelona yg dimenangkan oleh milan dengan skor 2-0.

Pendukung milan tertawaria merasakan euforia kemenangan krn barca memang sangat sulit dikalahkan. Tertawa semacam ini termasuk kategori tertawa celebratik (istilah saya buat sendiri) tawa bahagia.

Di tempat lain suporter real madrid yang notabene adalah musuh bebuyutan barcelona juga ikut tertawa ria. Padahal mereka tidak berkait paut dg pertandingan Milan vs Barca. Ini masuk dalam kategori tertawa anarkistik (istilah saya buat sendiri) tawa menghina.

Lalu bagaimana dengan menertawai diri sendiri ??

Menertawakan diri adalah hal yg sedikit kompleks..

Contoh ilustrasi :

1- "seorang mahasiswa sudah belajar giat. Saat ujian ternyata dia kurang enak badan sehingga mendapat nilai yg kurang memuaskan. Dia pun hanya bisa tertawa dalam hati."

2-"seorang pelajar SMA yg terkenal nakal. Suka berbuat onar. Beberapa tahun kemudian dia lulus kuliyah dan menjadi sarjana pendidikan. Saat menjadi guru dia punya murid yg sangat nakal. karna menemukan bayangan masa lalu pada murid nakalnya. Dia pun tertawa "

3- almarhum president abdurahman wahid pernah berpidato di depan sidang paripurna dan melempar statement yg sampai sekarang sangat terkenal.

"anggota DPR itu seperti taman kanak kanak"

ilustrasi pertama bentuk sikap legowo. kedua sebuah refleksi. ketiga adalah pembelajaran. menertawakan diri sendiri termasuk fase terbukanya kesadaran. pengakuan atas kelemahan dan kekurangan. yang pada akhirnya melahirkan harapan agar kondisi lebih baik dimasa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar